Nama : Sayang Sori Ocsilen
NPM : 15209430
Kelas : 4EA17
PERKEMBANGAN DUNIA PERDANGANGAN
Di antara sebagian pemerhati ekonomi dunia hingga kini pasti masih takjub. Mengapa China, yang pada 1978 demikian miskin, pendapatan per kapita di bawah 100 dollar AS per tahun, kini ibarat terbang, menjadi negara dengan kekuatan ekonomi nomor dua di dunia setelah Amerika Serikat? Jepang, Jerman, Inggris, Perancis, Kanada, Italia, dan Australia otomatis tergeser ke belakang.
Amerika Serikat pun kini berdebar-debar sebab dalam waktu beberapa tahun mendatang peluang China menjadi negara dengan kekuatan ekonomi nomor satu di dunia sangat terbuka. Itu berarti, Amerika Serikat akan berdiri agak ke pinggir karena ia bukan lagi negara adidaya ekonomi.
Lebih dari 30 tahun China melakukan apa yang disebut revolusi produksi. China melipatgandakan semua industri, perkebunan, pertanian, dan kerajinan. Produk China merajalela di mana-mana. Sudah produknya berkualitas, harganya pun lebih murah. Siapa bisa lawan?
Lalu, produknya, yang serba massal itu, benar-benar mencengangkan. Pakaian, komputer, sampai korek api bisa diproduksi dalam jumlah jutaan per bulan. Namun, sudahlah, ini ”masih biasa”. Yang hebat, produk pertanian ikut melonjak tinggi, benar-benar luar biasa. Jika iklim bersahabat, hasil pertanian (beras) China berlimpah, lalu sebagian diekspor. Dunia tercengang sebab penduduk China sebanyak 1,4 miliar adalah pemakan nasi. Bisa dibayangkan betapa tinggi produktivitas sawahnya kalau masih bisa ekspor. Indonesia, yang jumlah penduduknya ”hanya” 241 juta jiwa, tanah subur, dan sawah di mana-mana, mengimpor beras jutaan ton per tahun.
Sukses China mengilhami Vietnam yang praktis baru bisa membangun dengan lancar tahun 1990. Meski sudah menang perang tahun 1975, Vietnam dalam kondisi tercabik-cabik. Perlu waktu untuk konsolidasi kekuatan. Vietnam, seperti China, memberlakukan satu negara dua sistem. Sistem ekonomi pasar diterapkan di seluruh negeri. Memang Vietnam tidak bisa seperti China, tetapi negara seluas 331.089 kilometer persegi (hampir seluas Jerman) itu mampu meraih kinerja memukau.
Apa yang membuat Vietnam maju? Pemerintah negara itu paham benar bahwa bangsa Vietnam adalah bangsa yang terbiasa bekerja keras, pantang menyerah. Elan rakyat Vietnam menjadi bangsa yang dipandang orang menyala-nyala. Di sisi lain, nah ini yang seru, rakyat Vietnam memiliki kultur berbisnis yang cerdas dan tangguh. Kultur itu tertanam jauh sebelum Perancis datang dan menjajah bangsa itu.
Di kota Hanoi, misalnya, spirit entrepreneur berkobar sangat indah. Hampir semua rumah penduduk di dalam kota membuka toko. Hukum ekonomi berjalan tegak, siapa bermodal kuat boleh punya usaha besar, toko yang lebar. Namun, yang pas-pasan, sampai kelas menengah, bersabar di toko yang lebarnya satu sampai tiga meter. Panjang toko kerap hanya satu meter, tetapi ada juga yang panjangnya dua sampai lima meter.
Sangat menarik memperhatikan langgam orang Vietnam berbisnis. Meski kerap hanya ”jualan” beberapa botol minuman, beberapa bungkus rokok dan roti, pemilik toko rela duduk mencakung dari pagi hingga malam hari. Ketekunan mereka di antaranya tampak dari sini. Sebagian lagi membuka ”open air café ” dengan menjual minuman ringan, berikut bangku-bangku plastik, yang biasa dipakai anak-anak kelas satu sekolah dasar. Harga minuman (teh, kopi) dari Rp 2.000 sampai Rp 3.000 per gelas. Dari sini bisa diketahui omzet pemilik ”café”. Namun, dari segi nominal memang kecil. Namun, inilah cara pemerintah Vietnam membangkitkan elan entrepreneur rakyat. Pada saatnya, pedagang gurem itu akan menjadi pedagang besar.
Kini Indonesia sudah melangkah jauh di depan Vietnam, tetapi bukan berarti mengabaikan kekuatan Vietnam. Sepuluh tahun lagi, bangsa unggul itu akan menjadi negara dengan kekuatan ekonomi mengagumkan. Mereka memiliki keterampilan, kecerdasan, dan sumber daya alam memadai.
Rabu, 07 November 2012
Artikel tentang bagaimana seharusnya produsen mempromosikan suatu produk barang atau jasa kepada konsumen dilihat dari sisi kepentingan perusahaan dan hak-hak konsumen
Nama : Sayang Sori Ocsilen
NPM :15209430
Kelas : 4EA17
PROMOSI DAN PEMASARAN YANG BERETIKA
Cara-cara yang dilakukan oleh perusahaan-perusahaan dalam menghasilkan revenue, sudah tentu adalah dengan cara beriklan. iklan atau sebuah promosi dalam hal ini menyangkut dalam bentuk printed media seperti: koran, flyer, poster, dan lain sebagainya. bentuk iklan yang lain juga seperti media Billboard, Mini Billboard, iklan di TV, radio, dan internet juga merupakan salah satu bentuk iklan yang umum digunakan oleh perusahaan-perusahaan penjual barang atau jasa. sesuai perkembangan jaman, saat ini internet memegang peranan penting dalam pembentukan opini masyarakat, dikarenakan lebih banyak segmen market saat ini yang menggunakan internet (baik itu social media, blog, web portal, dan lain sebagainya).
Fungsi iklan terdiri dari dua fungsi yaitu iklan sebagai fungsi informasi dan iklan sebagai fungsi persuasif. iklan dalam fungsi informasi adalah menjelaskan suatu hal tentang produk atau servis dengan juga menjelaskan keadaan dan fitur yang tersedia dalam produk atau servis tersebut. iklan dalam fungsi persuasif artinya adalah iklan berperan membujuk orang atau target konsumen agar membeli produk atau jasa yang diiklankan.
Tujuan dari semua perusahaan ketika beriklan adalah mampu membuat masyarakat sebagai konsumen untuk melakukan pembelian atau transaksi dengan produk dan jasanya. sehingga hal tersebut dapat menghasilkan revenue bagi perusahaan tersebut. hal yang merugikan dalam kegiatan promosi iklan ini di mana iklan ternyata tidak efektif dan tidak mampu menciptakan keinginan pembelian oleh konsumen, sehingga biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan ternyata terbuang sia-sia. untuk menghindari kerugian ketika beriklan, tak jarang perusahaan melakukan trik komunikasi ketika beriklan. trik komunikasi yang dilakukan menyangkut istilah yang biasanya digunakan oleh banyak praktisi komunikasi pemasaran dan kehumasan yaitu “Tell the truth but not all the truth” sehingga bahasa yang digunakan sangat menarik bagi konsumen, tapi ternyata ketika diaplikasikan, malahan banyak syarat dan ketentuan yang harus konsumen tanggung untuk mendapatkan benefit atau promosi yang ditawarkan dalam iklan tersebut.
Sikap yang tidak etis dilakukan dalam kegiatan periklanan adalah: pertama adalah membohongi di mana satu iklan mengatakan sesuatu yang tidak benar dengan sengaja, lalu kedua adalah menyesatkan atau menjerumuskan konsumen dalam promo yang tidak benar dan terlalu banyak persyaratan dan kondisi khusus, ketiga adalah menipu publik dengan mengatakan yang tidak benar tentang produk atau jasa yaitu dengan mengada-adakan promosi yang ternyata tidak ada.
Ada beberapa manipulasi yang dilakukan oleh perusahaan dalam beriklan diantaranya yang umum adalah:
1. Menutupi kelemahan produk, yaitu dengan tidak menyebutkan kelemahan apa saja yang dimiliki oleh produknya, hal ini lumrah terjadi dan bahkan selalu dilakukan oleh banyak perusahaan. sederhanannya perusahaan mana yang ingin produknya dianggap buruk oleh konsumen
2. Melebih-lebihkan kemampuan produk, promosi produk selalu dilebihkan sehingga dapat lebih menarik bagi konsumen. promosi yang dilebihkan kemudian ditangkap konsumen sebagai satu hal menarik yang pantas dicoba, kemudian terciptalah sebuah transaksi dan kemudian perusahaan mendapatkan untung
3. Memanipulasi perasaan (aspek psikologis) konsumen, yaitu dengan iklan yang mampu menggugah perasaan konsumen misalnya: sebuah perusahaan air minum yang beriklan bahwa setiap kemasan air minum yang terjual berarti konsumen ikut menyumbang pengembangan pendidikan bagi masyarakat kurang mampu dan kurang akses ke dunia pendidikan
4. Tidak menyampaikan informasi yang benar, misalnya adalah iklan dari satu calon kandidat presiden untuk meningkatkan jumlah pendukung maka ia menjatuhkan kandidat lain dengan membeberkan fakta yang tidak benar mengenai kekurangan atau kasus hukum yang mengada-ada, dan belum tentu benar
5. Mengecoh konsumen dengan meniru fitur produk lain dengan tujuan menarik konsumen produk yang ditiru, contoh yang paling dekat dan banyak dari hal ini adalah banyaknya jenis smartphone keluaran vendor perusahaan elektronik yang memiliki desain yang sama dengan smartphone keluaran vendor yang lebih besar dan sukses, namun seiring dengan semakin ketatnya persaingan antar vendor, banyak vendor kemudian membuat paten atas produk, fitur, sampai desain unik yang dimiliki oleh dirinya sendiri, hal ini dilakukan supaya jika ada perusahaan vendor elektronik lain yang meniru akan terkena sanksi sampai harus membayar royalti kepada perusahaan tersebut.
Didalam berbisnis dianjurkan untuk berpromosi karena dengan begitu perusahaan akan mendapatkan laba yang diinginkan. namun dalam praktiknya, berpromosi harus memegang teguh prinsip-prinsip yang baik untuk kedua belah pihak (yaitu konsumen dan produsen). promosi yang dilakukan dengan cara yang buruk dan memanipulasi akan memperburuk citra perusahaan dan berdampak pada jatuhnya kepercayaan masyarakat pada produsen, sehingga tidak ada lagi yang mau melakukan transaksi dengan perusahaan tersebut.
NPM :15209430
Kelas : 4EA17
PROMOSI DAN PEMASARAN YANG BERETIKA
Cara-cara yang dilakukan oleh perusahaan-perusahaan dalam menghasilkan revenue, sudah tentu adalah dengan cara beriklan. iklan atau sebuah promosi dalam hal ini menyangkut dalam bentuk printed media seperti: koran, flyer, poster, dan lain sebagainya. bentuk iklan yang lain juga seperti media Billboard, Mini Billboard, iklan di TV, radio, dan internet juga merupakan salah satu bentuk iklan yang umum digunakan oleh perusahaan-perusahaan penjual barang atau jasa. sesuai perkembangan jaman, saat ini internet memegang peranan penting dalam pembentukan opini masyarakat, dikarenakan lebih banyak segmen market saat ini yang menggunakan internet (baik itu social media, blog, web portal, dan lain sebagainya).
Fungsi iklan terdiri dari dua fungsi yaitu iklan sebagai fungsi informasi dan iklan sebagai fungsi persuasif. iklan dalam fungsi informasi adalah menjelaskan suatu hal tentang produk atau servis dengan juga menjelaskan keadaan dan fitur yang tersedia dalam produk atau servis tersebut. iklan dalam fungsi persuasif artinya adalah iklan berperan membujuk orang atau target konsumen agar membeli produk atau jasa yang diiklankan.
Tujuan dari semua perusahaan ketika beriklan adalah mampu membuat masyarakat sebagai konsumen untuk melakukan pembelian atau transaksi dengan produk dan jasanya. sehingga hal tersebut dapat menghasilkan revenue bagi perusahaan tersebut. hal yang merugikan dalam kegiatan promosi iklan ini di mana iklan ternyata tidak efektif dan tidak mampu menciptakan keinginan pembelian oleh konsumen, sehingga biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan ternyata terbuang sia-sia. untuk menghindari kerugian ketika beriklan, tak jarang perusahaan melakukan trik komunikasi ketika beriklan. trik komunikasi yang dilakukan menyangkut istilah yang biasanya digunakan oleh banyak praktisi komunikasi pemasaran dan kehumasan yaitu “Tell the truth but not all the truth” sehingga bahasa yang digunakan sangat menarik bagi konsumen, tapi ternyata ketika diaplikasikan, malahan banyak syarat dan ketentuan yang harus konsumen tanggung untuk mendapatkan benefit atau promosi yang ditawarkan dalam iklan tersebut.
Sikap yang tidak etis dilakukan dalam kegiatan periklanan adalah: pertama adalah membohongi di mana satu iklan mengatakan sesuatu yang tidak benar dengan sengaja, lalu kedua adalah menyesatkan atau menjerumuskan konsumen dalam promo yang tidak benar dan terlalu banyak persyaratan dan kondisi khusus, ketiga adalah menipu publik dengan mengatakan yang tidak benar tentang produk atau jasa yaitu dengan mengada-adakan promosi yang ternyata tidak ada.
Ada beberapa manipulasi yang dilakukan oleh perusahaan dalam beriklan diantaranya yang umum adalah:
1. Menutupi kelemahan produk, yaitu dengan tidak menyebutkan kelemahan apa saja yang dimiliki oleh produknya, hal ini lumrah terjadi dan bahkan selalu dilakukan oleh banyak perusahaan. sederhanannya perusahaan mana yang ingin produknya dianggap buruk oleh konsumen
2. Melebih-lebihkan kemampuan produk, promosi produk selalu dilebihkan sehingga dapat lebih menarik bagi konsumen. promosi yang dilebihkan kemudian ditangkap konsumen sebagai satu hal menarik yang pantas dicoba, kemudian terciptalah sebuah transaksi dan kemudian perusahaan mendapatkan untung
3. Memanipulasi perasaan (aspek psikologis) konsumen, yaitu dengan iklan yang mampu menggugah perasaan konsumen misalnya: sebuah perusahaan air minum yang beriklan bahwa setiap kemasan air minum yang terjual berarti konsumen ikut menyumbang pengembangan pendidikan bagi masyarakat kurang mampu dan kurang akses ke dunia pendidikan
4. Tidak menyampaikan informasi yang benar, misalnya adalah iklan dari satu calon kandidat presiden untuk meningkatkan jumlah pendukung maka ia menjatuhkan kandidat lain dengan membeberkan fakta yang tidak benar mengenai kekurangan atau kasus hukum yang mengada-ada, dan belum tentu benar
5. Mengecoh konsumen dengan meniru fitur produk lain dengan tujuan menarik konsumen produk yang ditiru, contoh yang paling dekat dan banyak dari hal ini adalah banyaknya jenis smartphone keluaran vendor perusahaan elektronik yang memiliki desain yang sama dengan smartphone keluaran vendor yang lebih besar dan sukses, namun seiring dengan semakin ketatnya persaingan antar vendor, banyak vendor kemudian membuat paten atas produk, fitur, sampai desain unik yang dimiliki oleh dirinya sendiri, hal ini dilakukan supaya jika ada perusahaan vendor elektronik lain yang meniru akan terkena sanksi sampai harus membayar royalti kepada perusahaan tersebut.
Didalam berbisnis dianjurkan untuk berpromosi karena dengan begitu perusahaan akan mendapatkan laba yang diinginkan. namun dalam praktiknya, berpromosi harus memegang teguh prinsip-prinsip yang baik untuk kedua belah pihak (yaitu konsumen dan produsen). promosi yang dilakukan dengan cara yang buruk dan memanipulasi akan memperburuk citra perusahaan dan berdampak pada jatuhnya kepercayaan masyarakat pada produsen, sehingga tidak ada lagi yang mau melakukan transaksi dengan perusahaan tersebut.
Senin, 05 November 2012
PERKEMBANGAN BISNIS KEUANGAN MIKRO DI INDONESIA
NAMA : SAYANG S.O.
NPM : 15209430
KELAS : 4EA17
PERKEMBANGAN BISNIS KEUANGAN MIKRO DI INDONESIA
Permasalahan yang dihadapi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) adalah keterbatasan akses permodalan, pemasaran, teknologi dan manajemen usaha. Menurut hasil survey Wilijo Wiro Wijino (2005), menunjukkan bahwa UMKM memanfaatkan sumber permodalan berasal dari koperasi 20% , lembaga keuangan non bank 10%, bank 6%, perorangan 21%, intern keluarga 17%, dan sisanya berasala dari Modal Ventura dan sumber permodalan lainnya.
Sedangkan menurut data dari kementrian KUMKM tahun 2010, jumlah Lembaga Keuangan Mikro (LKM) baik yang berbentuk Koprerasi dan bukan Koperasi (LKM B3K) sebanyak 627.888 unit, jumlah ini tentu saja sangat timpang jika dibandingkan dengan jumlah Usaha Mikro dan Kecil yang memerlukan permodalan yang jumlahnya kurang lebih 52,7 juta Usaha Mikro dan Kecil, jika merujuk pada data Bank Dunia (2010), sebanyak 131 orang penduduk Indonesia. Hal ini menunjukkan bahwa supply Keuangan Mikro masih sangat kecil jika dibandingkan dengan demand untuk bidang ini.
Banyaknya jenis Lembaga Keuangan Mikro yang tumbuh dan berkembang di Indonesia menunjukkan bahwa Lembaga Keuangan Mikro sangat dibutuhkan masyarakat, terutama kelompok masyarakat berpenghasilan rendah. Kebijakan Nasional keuangan mikro yang ada pada saat ini masih belum mampu mengatasi berbagai keterbatasan keuangan mikro dalam memperluas pelayanan dalam mendukung permodalan bagi UMKM. Oleh karena itu, diperlukan rumusan kebijakan keuangan mikro yang mencakup regulasi, penguatan permodalan , SDM yang dapat menumbuhkembangkan keuangan mikro secara efisien dan berkelanjutan.
Berkembangnya perekonomian Indonesia mendorong meningkatnya daya beli dan menggairahkan dunia usaha termasuk sector perikanan dan pertanian. Agar perkembangan di sector ini dapat berjalan dengan sector lainnya, maka keberadaaan Lembaga Keuangan Mikro akan sangat diperlukan. Hal ini merujk pada fakta bahwa supply lebih kecil dari pada Demand pada Bisnis Keuangan Mikro.
Saat ini kebutuhan tehadap Lembaga Keuanga Mikro sudah sedemikian mendesak, namun ternyata SDM yang kompeten untuk bidang ini sangat langka. Hal ini merupakan kesempatan bagi pihak terkait untuk menyiapkan Lembaga Keuangan Mikro.
Tiga pilar utama dalam Bisnis Keuangan Mikro :
1. Tabungan mikro
2. Kredit mikro
3. Asuransi mikro
Karakteristik Usaha Mikro dan Kecil (UMK) berbeda dengan Usaha Menengah Besar (UMB). Pada kelompok UKM unsure social budaya masih melekat sangat kuat sehingga dalam kurikulum pendekatan-pendekatan social budaay merupakan pelajaran dasar sebelum pelajaran-pelajaran manajemen, teknis operasioanal dan teknologi.
Sesuai dengan UKM, maka Koperasi sebagai sebuah konsep ideologi, manajemen dan bisnis tentunya merupakan wadah dari pelajaran yang akan dikembangkan oleh Koperasi di Indonesia.
NPM : 15209430
KELAS : 4EA17
PERKEMBANGAN BISNIS KEUANGAN MIKRO DI INDONESIA
Permasalahan yang dihadapi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) adalah keterbatasan akses permodalan, pemasaran, teknologi dan manajemen usaha. Menurut hasil survey Wilijo Wiro Wijino (2005), menunjukkan bahwa UMKM memanfaatkan sumber permodalan berasal dari koperasi 20% , lembaga keuangan non bank 10%, bank 6%, perorangan 21%, intern keluarga 17%, dan sisanya berasala dari Modal Ventura dan sumber permodalan lainnya.
Sedangkan menurut data dari kementrian KUMKM tahun 2010, jumlah Lembaga Keuangan Mikro (LKM) baik yang berbentuk Koprerasi dan bukan Koperasi (LKM B3K) sebanyak 627.888 unit, jumlah ini tentu saja sangat timpang jika dibandingkan dengan jumlah Usaha Mikro dan Kecil yang memerlukan permodalan yang jumlahnya kurang lebih 52,7 juta Usaha Mikro dan Kecil, jika merujuk pada data Bank Dunia (2010), sebanyak 131 orang penduduk Indonesia. Hal ini menunjukkan bahwa supply Keuangan Mikro masih sangat kecil jika dibandingkan dengan demand untuk bidang ini.
Banyaknya jenis Lembaga Keuangan Mikro yang tumbuh dan berkembang di Indonesia menunjukkan bahwa Lembaga Keuangan Mikro sangat dibutuhkan masyarakat, terutama kelompok masyarakat berpenghasilan rendah. Kebijakan Nasional keuangan mikro yang ada pada saat ini masih belum mampu mengatasi berbagai keterbatasan keuangan mikro dalam memperluas pelayanan dalam mendukung permodalan bagi UMKM. Oleh karena itu, diperlukan rumusan kebijakan keuangan mikro yang mencakup regulasi, penguatan permodalan , SDM yang dapat menumbuhkembangkan keuangan mikro secara efisien dan berkelanjutan.
Berkembangnya perekonomian Indonesia mendorong meningkatnya daya beli dan menggairahkan dunia usaha termasuk sector perikanan dan pertanian. Agar perkembangan di sector ini dapat berjalan dengan sector lainnya, maka keberadaaan Lembaga Keuangan Mikro akan sangat diperlukan. Hal ini merujk pada fakta bahwa supply lebih kecil dari pada Demand pada Bisnis Keuangan Mikro.
Saat ini kebutuhan tehadap Lembaga Keuanga Mikro sudah sedemikian mendesak, namun ternyata SDM yang kompeten untuk bidang ini sangat langka. Hal ini merupakan kesempatan bagi pihak terkait untuk menyiapkan Lembaga Keuangan Mikro.
Tiga pilar utama dalam Bisnis Keuangan Mikro :
1. Tabungan mikro
2. Kredit mikro
3. Asuransi mikro
Karakteristik Usaha Mikro dan Kecil (UMK) berbeda dengan Usaha Menengah Besar (UMB). Pada kelompok UKM unsure social budaya masih melekat sangat kuat sehingga dalam kurikulum pendekatan-pendekatan social budaay merupakan pelajaran dasar sebelum pelajaran-pelajaran manajemen, teknis operasioanal dan teknologi.
Sesuai dengan UKM, maka Koperasi sebagai sebuah konsep ideologi, manajemen dan bisnis tentunya merupakan wadah dari pelajaran yang akan dikembangkan oleh Koperasi di Indonesia.
Langganan:
Postingan (Atom)